Takdir selalu ada pada diri manusia. Apapun jenis profesi dan
jabatan, laki-laki atau perempuan, anak kecil atau dewasa takkan pernah lepas
dari yang namanya takdir. Takdir memang adalah suatu hal yang tabu yang
menjadikan semua bingung, dan tak bisa langsung ditebak. Menjadi sebuah pertannyaan,
apakah takdir bisa dirubah sesuai keinginan manusia? Bisa, tergantung usaha dan do’a yang dikerahkan,
tetapi nanti hasil akan selalu ada campur tangan dengan yang serba Maha yaitu
Allah SWT.
Samahalnya dengan keadaanku sekarang ini, apa yang sudah
kutekadkan berbalik terbalik dengan realita yang ada. Apa yang sudah
kurencanakan jauh-jauh hari ternyata tak sesuai rencana. Apa karena usaha yang
kurang maksimal atau do’anya saja yang belum dikabulkan oleh-Nya. Tapi ada
sesuatu yang perlu diingat, semua itu tak sesuai dengan yang kita bayangkan.
Ingat, apa-apa saja yang sudah dicapai sebelumnya. Tak perlu risau dan goyah
lagi, mungkin ini jalan yang sudah ditentukan oleh-Nya. Ya, aku yakin akan hal
itu.
Dalam benak terpikir, apa benar usahaku selama ini ternyata
masih kurang dinilai-Nya, strategi belajarku yang salah kah atau do’aku yang
tak dihiraukan-Nya. Jawaban terbaik Mungkin, sabarku yang masih harus
ditingkatkan lagi. Manusia memang bodoh, akalnya tak akan sampai untuk bisa
berpikir jauh. Allah sudah merencanakan jauh lebih indah dari yang di
bayangkan.
Awalnya aku sudah tancapkan niat kuliah di UI atau UNS dengan
prodi Teknik industri atau paling tidak Teknik kimia. SNMPTN, SBMPTN, SM PTN,
dan lainnya kulalui dengan penuh semangat dan sedikit rasa gugup melihat
peserta lain yang rasanya jauh lebih hebat persiapannya dibanding diriku. Huh..bismillah.
SNMPTN berlalu dengan hasil yang memilukan, mungkin ini bukan
jalannya. Tak ada yang harus dirisaukan, mantapkan niat pasti ada jalan lain.
Hari berganti hari sampai tak terasa SBMPTN pun segera di mulai. Pilihan
pertama di UNS dengan teknik Industri dan pilihan kedua ketiga di UNTIRTA dengan
prodi Teknik Kimia.
Akhirnya keluar penguman siapa saja yang lolos di SBMPTN. Kubuka
website SBMPTN di Hp dengan berharap semoga saja kali ini lolos. Tanganku
terhenti, dan ternyata tak membuahkan hasil yang diinginkan. Huft..tak apa,
masih banyak jalan, masih banyak secercah harapan untuk bisa dibangun.
Berulang-ulang ujian di lakukan, barangkali ada satu yang
lolos, tapi nihilnya tak ada yang berbuah manis. Aku terus mencoba dan berdoa
sekuat tenaga karena itu yang ku mampu. Dan pada akhirnya (18/07/2016) sebuah
perguruan tinggi negeri islam menerimaku sebagai satu mahasiswa baru dari
3000-an mahasiswa yang di terima. Alhamdulillah, Nama perguruan tinggi tersebut
UIN Walisongo Semarang dengan prodi akuntansi syariah. Deg..jantungku berdegup
kencang entah senang atau sedih pada saat itu, tapi alhamdulillah ya Allah aku
bisa kuliah tahun ini.
Mungkin itu satu kebahagiaan yang ku dapat, kebahagiaan yang
tak bisa terukir dengan apapun. Dari sekian ujian yang ku lalui, ternyata tak
sia-sia pula, Allah Maha Adil, Dia ingin
melihat usaha dan doa hamba-Nya. Seolah Dia membisikkan padaku “ jangan
menyerah, tak usah sedih dulu, engkau pasti bisa engaku pasti mampu hamba-Ku”.
Walau bukan kampus idamanku dan bukan prodi targetku, tapi
aku cukup senang karena bisa berkuliah tahun ini. Aku jadi ingat, Allah
berfirman dalam Quran Surah al-Baqarah ayat 216, yang artinya, “Boleh jadi
kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu
tidak mengetahui.”
Posting Komentar